Selasa, 02 Februari 2016

CARUT MARUT BELA NEGARA



Carut Marut Bela Negara
Bela Negara sedang menjadi tranding topic bahasan yang saat ini sedang menjadi perdebatan public. Bela Negara sendiri merupakan suatu konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu Negara tentang patriotism untuk mempertahankan eksistensi Negara tersebut. Secara fisik bela Negara dapat diartikan sebagai pelatihan untuk menghadapi serangan fisik ataupun agresi dari Negara lain, sedangkan secara non fisik usaha untuk melakakan ataupun berperan aktif dalam memajukan bangsa dan Negara baik melalui pendidikan moral, social, maupun peningkatan kesejahteraan rakyat yang ada dalam Negara tersebut. Secara hukum bela Negara adalah wajib bagi seluruh warga Negara dasar nya tertuang pada UUD 1945  pasal 27 ayat 3 dan pasal 30 serta UU No.3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara.
Mahasiswa
Lantas atas dasar apa kita sebagai mahasiswa menolak bela Negara setelah kita telaah dengan benar kewajiban bela Negara. Apa tujuan dari bela Negara pada dasarnya, pada dasarnya bela Negara merupakan suatu upaya pemerintah untuk meningkatkan rasa peduli, cinta tanah air warga negara terhadap negara nya. Dalam bela negara hal ini di fokuskan kepada generasi muda negara tersebut karena generasi muda merupakan tameng utama dari eksisitensi negara tersebut, merupakan sebuah investasi bagi sebuah negara. Mahasiswa di sini merupakan aset penting bagi eksisitensi suatu negara, merupakan agent of change, agen pengawas pelaksana pemerintah.
Dalam negara kita ini mahasiswa memiliki peran penting dalam pemerintahan sepeti yang terjadi pada tragedi 98’ ketika mahasiswa menggulingkan rezim Soeharto, memainkan peran penting akan berjalan nya suatu pemerintahan untuk mewujudkan pemerintahan yang Dekmokratis berasakan pancasila. Ketika semua kalangan menjadi bisu diam tanpa aksi tak berkutik atas rezim kolot yang berkuasa yang memenjarakan kreatifiatas pemuda pemuda Indonesia saat itu. Mahasiswa yang tak betah dengan kungkungan rezim cendana yang dengan megahnya menguasai seluruh aset bangsa. Hingga pada akhirnya ketika para pemuda bersatu di senayan dengan segala keterbatasan yang ada mahasiswa berhasil menggulingkan rezim yang selama 32 tahun berkuasa agung di bumi pertiwi. Dalam hal tersebut inilah bela negara yang menjadi acuan bagi mahasiswa ketika mahasiswa saling peduli dan sadar akan arti demokrasi yang sesungguhnya demokrasi yang di dasari rasa cinta tanah air, yang di dasari rasa peduli satu dengan yang lain.
Wajib militer
Wajib militer, yang menjadi pertentangan bagi para mahasiswa. Ketika wajib militer di laksanakan bagi seluruh warga negara Indonesia. Sahabat, kita lihat dulu sudahkan kita perlu untuk melakukan wajib militer, untuk mendukung pembangunan nasional, untuk menciptakan warga negara yang baik dan rela berkorban untuk bangsa dan negara nya. kita lihat negara-negara lain yang telah melaksanakan wajib militer di negara nya seperti Inggris,Jerman, Amerika Serikat, Spanyol, dan yang paling dekat adalah negara tetangga kita Singapura yang telah melaksanakan wajib militer bagi seluruh warga negara nya selama satu akhir pekan dalam sebulan. Bahkan China, Korea, Israel yang mengadakan wajib militer beberapa tahun setelah menyelesaikan pendidikan. Beberapa negara telah menerapkan wajib militer sebagai usaha untuk memwujudkan dan pempersiapakan pemuda bangsa nya agar dapat menumbuhkan rasa cinta tanah airnya.
Namun apakah hal tersebut menjadi hal yang mutlak di negara tersebut?. Ada opsi penolakan dalam hal tersebut yakni adanya opsi penolakan yang di lindungi oleh lembaga Internasional PBB,adanya prinsip Conscientious Objection yakni “setiap warga negara atas dasar keyakinan dan agamanya berhak menolak wajib militer karena menolak menyelesaikan konflik dengan senjata”. Dalam hal ini wajib militer di kaitkan dengan persiapan perang bagi seluruh warga negara nya.
Hal ini bagi sebagian kalangan menganggap bahwa wajib militer bila terapkan di Indonesia akan menjadikan Indonesia beralih dari faham Demokrasi menjadi berpaham Fasisme yang merupakan faham anti, komunisme, anti-demokratis, anti-individualis, anti-liberal, anti-parlemen, anti-konservatif, anti borjuis, dan anti-proletar. Faham gerakan ini dilakukan oleh oleh gerakan ekonomi trans-kelas yang mempromosikan menyelesaikan konflik kelas ekonomi untuk mengamankan soladaritas nasional mereka mendukung diatur multi kelas, sistem ekonomi nasional yang terintregasi.
Ketika yang di takutkan adalah fasisme yang akan menjadi dasar dari penolakan di adakan nya wajib militer kita dapat telaah lagi dari berbagai macam sudut pandang. Ketika fasisme yang di khawatirkan menjadi bumerang bagi hancurnya demokrasi. Kita dapat lihat adanya ketrkaitan dari negara-negara yang menggunakan wajib militer sebagai sarana untuk menyebarkan faham fasisme, dapat kita ambil contoh negara Amerika Serikat yang menerapkan demokrasi dalam pemerinthan nya dan tetap melaksanakan wajib militer sebagai salah satu kebijkan tentang bela negara.
Bela Negara
Perlukah indonesia mengadakan pelatihan bela negara semi militer,?. Hal ini yang menjadi pertanyaan mendasar yang dapat menjadi landasan di berlakukannya bela negara. Indonesia merupakan negara dengan wilayah maritim yang anara satu daerah dan daerah lainya di hubungkan dengan lautan. Dengan kekayaan alam yang melimpah ruah mulai dari hasil laut, kekayaan agraris, hingga hasil galian yang berharga jutaan dolar, menjadikan Indonesia sebagai pusat perhatian dunia sejak zaman dahulu. Hal ini yang menarik kita telaah, dengan kekayaan yang melimpah tersebut mampukah kita sebagai warga negara menjaga dan memafaatkan berbagai kekayaan alam di Indonesia. Kita tarik ke zaman keadaan Majapahit dahulu ketika Majapahit berkuasa apa yang menjadi pertahanan kekuatan saat itu?. Yang menjadi pertahanan terkuat adalah militer majapahit yang kuat mempersatukan Nusantara di bawah pimpinan Mahapatih Gajah Mada. Tapi kita tidak bisa sinkronkan masa itu sebagai tolak ukur pertahanan seperti zaman dahulu.
Ketika beralih ke zaman kita yang menjujung tinggi Demokrasi yang ber asaskan pancasila saat ini. Ketika para pemuda bangsa yang menjadi tameng kekuatan bangsa yang besar ini banyak beralih fungsi, dari yang seharusnya menjunjung tinggi nilai nilai moral pancasila mendengungkan budaya kapitalis barat yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip budaya bangsa. Kalau yang mereka bilang tentang pelatihan bela negara merupakan bentuk militerisasi, maka dapat kita benarkan hal itu kaena bila di telaah secara fisik maka bela negara yang di maksud adalah bela negara dengan wajib militer.
Salahkah wajib militer di terapkan di negara yang saat ini pemuda nya sedang terlena dengan kapitalisme, mental jiwa muda yang carut marut yang hanya di isi dengan ke galauan cinta semata, dan kegalauan-kegalauan sepele yang tidak layak di katakan sebagai penerus bangsa yang besar ini. Dirasa perlu di adakannya pelatihan bela negara yang semi militer itu untuk merevolusi mental mental pemuda penerus bangsa agar menjadi pemuda-pemuda yang tangguh dan militan di bidang nya  yang akan menjadi penopang yang kokoh akan bangsa nya. Dalam hal ini jangan kaitkan dengan fasisme, karena bela negara dalam bentuk semi militer seperti ini tidak akan menjadi bahaya laten fasisme selagi di terapkan asas-asas demokrasi pancasila di sertai perlindungan hukum yang sesuai dengan kebutuhan negara ini untuk membentuk jiwa muda yang siap akan segala hal yang mengancam ke daulatan bangsa ini. Dengan menanamkan rasa patriotisme, cinta tanah air , latihan kedispilnan, solidaritas akan sesama dan kebersmaan. Yang saat ini mulai luntur dari para pemuda bangsa yang sedang terlena dengan kenyamanan kapitalis.
Beberapa kalangan mahasiswa menilai ini tidak efektif untuk melaksanakan bela negara. Anggapan bahwa hal ini tidak perlu dilakukan di negara kita ini. Seperti yang di katakan beberapa aliansi bahwa di indonesia lebih butuh akan pertahanan dalam negeri saja untuk pemerataan ekonomi. Dalam hal ini membentuk masyarakat yang siap akan pasar. Hal ini lagi yang harus di rubah ketika kita berfikir bahwa  yang di butuhkan indonesia hanya sekedar ekonomi saja. Memang ekonomi sebagai penunjang keberlangsungan bangsa karena ekonomi sebuah bangsa dapat menjadi hancur. Tetapi sebuah bangsa bisa bangkit karena jiwa-jiwa muda nya mempunyai semangat untuk mempertahankan bangsa dan tanah air nya, seperti Indonesia 70 tahun lalu yang bangkit dan mendobrak penjajahan atas dasar rasa peduli akan bangsa.
Meningkatkan rasa peduli akan bangsa dan negara merupakan titik kilas balik perjuangan bangsa ini. Ketika 70 tahun lalu para pejuang bangsa mengorbankan harta benda bahkan nyawa untuk merebut tanah air tercinta ini. Apakah  sebagai pemuda kita rela melihat bangsa yang di pertahankan dengan genangan darah ini di kuasai kapitalis kapitalis modern yang semakin merusak generasi bangsa ini dengan pemenuhan segala aspek moderinitas yang tak berujung tidak di barengi dengan rasa cinta tanah air yang akan membuat bangsa ini mengalami degredasi mental. 
Program pemerintah yang di harapkan dapat membentuk jiwa pemuda yang dapat memberikan konstribusi bagi negara tercinta ini. Dengan menanamkan rasa peduli akan martabat bangsa nya. Tidak hanya mencetak pemuda-pemuda yang pintar memberikan masukan tetapi tidak memberikan konstribusi apapun dalam pembelaan negara.  Yang siap dalam kondisi apapun dalam mempertahankan negara ini. 
BY: MARCIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar