Derita Yang Merana.
Bantu aku wahai pemilik cinta.
Tunjukkan jalanmu yang indah untukku.
Bsnyu sku untuk bertanggung jawab tas cinta menjerumuskan ini.
Jangan biarkan aku terjebak dalam sakit ini.
Sakit hati yang ku rasakan membuatku tak mampu hidup.
Puaskah kau wahai cinta membuataku tersakiti?
Puaskah kau wahai cinta telah melukaiku?
Tak ingatkah kau saat kau memeluk diriku dengan keindahannya?
Tak ingatkah saat kita bersama jalani hidup dengan kebahagiaan yang utuh?
Tak ingatkah saat kau membuatku tersenyum bahagia?
Tak ingatkah saat tuhan menyatukan tangan-tangan kita dalam surga cinta?
Tak ingatkah saat kau merasakan bahagia dan berucapa janji bersamaku untuk bahagia bersama?
Sampai kapan aku harus menaggung derita hati ini wahai cintaku?
Sampai kapan air mata ini harus terus mengalir dari mataku?
Sampai kapan kau harus terdiam karena cintamu wahai adam ku?
Sampai kapan aku harus hidup dengan hati ang terkuka wahai cintaku?
Samapi kapan kau injak hti ini hingga remuk?
Kembalilah cintaku,
Kembalilah pada surga cint yang telah kau berikan padaku.
Kemanakah kau pergi wahai cintaku?
Hatiku sepi merana karenamu.
Tak ada yang membuatnya bahagia.
Tak ada yang membuatnya tersenyum dalam bahagia.
Rasakan kembali cinta yang dulu hadir pada kita.
Rasakan kembali hembusan malam dalam hangatnya cinta kasih.
Rasakan lagi keindahan semesta dengan cinta.
Rasakan kembali segala keindahan yang di ciptakan.
Rasakan kembali saat cinta membawa kita terbang dengan segala ras bahagianya.
UNTUK CINTA YANG MATI.
Marcia. 12 Ramadhan 1432
Marcia. 12 Agustus 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar