Carut Marut Bela Negara
Bela Negara sedang menjadi
tranding topic bahasan yang saat ini sedang menjadi perdebatan public. Bela
Negara sendiri merupakan suatu konsep yang disusun oleh perangkat perundangan
dan petinggi suatu Negara tentang patriotism untuk mempertahankan eksistensi
Negara tersebut. Secara fisik bela Negara dapat diartikan sebagai pelatihan
untuk menghadapi serangan fisik ataupun agresi dari Negara lain, sedangkan
secara non fisik usaha untuk melakakan ataupun berperan aktif dalam memajukan bangsa
dan Negara baik melalui pendidikan moral, social, maupun peningkatan
kesejahteraan rakyat yang ada dalam Negara tersebut. Secara hukum bela Negara
adalah wajib bagi seluruh warga Negara dasar nya tertuang pada UUD 1945 pasal 27 ayat 3 dan pasal 30 serta UU No.3
tahun 2002 tentang pertahanan Negara.
Mahasiswa
Lantas atas dasar apa kita
sebagai mahasiswa menolak bela Negara setelah kita telaah dengan benar
kewajiban bela Negara. Apa tujuan dari bela Negara pada dasarnya, pada dasarnya
bela Negara merupakan suatu upaya pemerintah untuk meningkatkan rasa peduli,
cinta tanah air warga negara terhadap negara nya. Dalam bela negara hal ini di
fokuskan kepada generasi muda negara tersebut karena generasi muda merupakan
tameng utama dari eksisitensi negara tersebut, merupakan sebuah investasi bagi
sebuah negara. Mahasiswa di sini merupakan aset penting bagi eksisitensi suatu
negara, merupakan agent of change, agen pengawas pelaksana pemerintah.
Dalam negara kita ini mahasiswa
memiliki peran penting dalam pemerintahan sepeti yang terjadi pada tragedi 98’
ketika mahasiswa menggulingkan rezim Soeharto, memainkan peran penting akan
berjalan nya suatu pemerintahan untuk mewujudkan pemerintahan yang Dekmokratis
berasakan pancasila. Ketika semua kalangan menjadi bisu diam tanpa aksi tak
berkutik atas rezim kolot yang berkuasa yang memenjarakan kreatifiatas pemuda
pemuda Indonesia saat itu. Mahasiswa yang tak betah dengan kungkungan rezim
cendana yang dengan megahnya menguasai seluruh aset bangsa. Hingga pada akhirnya
ketika para pemuda bersatu di senayan dengan segala keterbatasan yang ada
mahasiswa berhasil menggulingkan rezim yang selama 32 tahun berkuasa agung di
bumi pertiwi. Dalam hal tersebut inilah bela negara yang menjadi acuan bagi
mahasiswa ketika mahasiswa saling peduli dan sadar akan arti demokrasi yang
sesungguhnya demokrasi yang di dasari rasa cinta tanah air, yang di dasari rasa
peduli satu dengan yang lain.
Wajib militer
Wajib militer, yang menjadi
pertentangan bagi para mahasiswa. Ketika wajib militer di laksanakan bagi
seluruh warga negara Indonesia. Sahabat, kita lihat dulu sudahkan kita perlu
untuk melakukan wajib militer, untuk mendukung pembangunan nasional, untuk
menciptakan warga negara yang baik dan rela berkorban untuk bangsa dan negara
nya. kita lihat negara-negara lain yang telah melaksanakan wajib militer di
negara nya seperti Inggris,Jerman, Amerika Serikat, Spanyol, dan yang paling
dekat adalah negara tetangga kita Singapura yang telah melaksanakan wajib
militer bagi seluruh warga negara nya selama satu akhir pekan dalam sebulan.
Bahkan China, Korea, Israel yang mengadakan wajib militer beberapa tahun
setelah menyelesaikan pendidikan. Beberapa negara telah menerapkan wajib
militer sebagai usaha untuk memwujudkan dan pempersiapakan pemuda bangsa nya
agar dapat menumbuhkan rasa cinta tanah airnya.
Namun apakah hal tersebut menjadi
hal yang mutlak di negara tersebut?. Ada opsi penolakan dalam hal tersebut
yakni adanya opsi penolakan yang di lindungi oleh lembaga Internasional
PBB,adanya prinsip Conscientious Objection yakni “setiap warga negara atas
dasar keyakinan dan agamanya berhak menolak wajib militer karena menolak
menyelesaikan konflik dengan senjata”. Dalam hal ini wajib militer di kaitkan
dengan persiapan perang bagi seluruh warga negara nya.
Hal ini bagi sebagian kalangan
menganggap bahwa wajib militer bila terapkan di Indonesia akan menjadikan
Indonesia beralih dari faham Demokrasi menjadi berpaham Fasisme yang merupakan
faham anti, komunisme, anti-demokratis, anti-individualis, anti-liberal,
anti-parlemen, anti-konservatif, anti borjuis, dan anti-proletar. Faham gerakan
ini dilakukan oleh oleh gerakan ekonomi trans-kelas yang mempromosikan
menyelesaikan konflik kelas ekonomi untuk mengamankan soladaritas nasional
mereka mendukung diatur multi kelas, sistem ekonomi nasional yang terintregasi.
Ketika yang di takutkan adalah
fasisme yang akan menjadi dasar dari penolakan di adakan nya wajib militer kita
dapat telaah lagi dari berbagai macam sudut pandang. Ketika fasisme yang di
khawatirkan menjadi bumerang bagi hancurnya demokrasi. Kita dapat lihat adanya
ketrkaitan dari negara-negara yang menggunakan wajib militer sebagai sarana
untuk menyebarkan faham fasisme, dapat kita ambil contoh negara Amerika Serikat
yang menerapkan demokrasi dalam pemerinthan nya dan tetap melaksanakan wajib
militer sebagai salah satu kebijkan tentang bela negara.
Bela Negara
Perlukah indonesia mengadakan
pelatihan bela negara semi militer,?. Hal ini yang menjadi pertanyaan mendasar
yang dapat menjadi landasan di berlakukannya bela negara. Indonesia merupakan
negara dengan wilayah maritim yang anara satu daerah dan daerah lainya di
hubungkan dengan lautan. Dengan kekayaan alam yang melimpah ruah mulai dari
hasil laut, kekayaan agraris, hingga hasil galian yang berharga jutaan dolar,
menjadikan Indonesia sebagai pusat perhatian dunia sejak zaman dahulu. Hal ini
yang menarik kita telaah, dengan kekayaan yang melimpah tersebut mampukah kita
sebagai warga negara menjaga dan memafaatkan berbagai kekayaan alam di Indonesia.
Kita tarik ke zaman keadaan Majapahit dahulu ketika Majapahit berkuasa apa yang
menjadi pertahanan kekuatan saat itu?. Yang menjadi pertahanan terkuat adalah
militer majapahit yang kuat mempersatukan Nusantara di bawah pimpinan Mahapatih
Gajah Mada. Tapi kita tidak bisa sinkronkan masa itu sebagai tolak ukur
pertahanan seperti zaman dahulu.
Ketika beralih ke zaman kita yang
menjujung tinggi Demokrasi yang ber asaskan pancasila saat ini. Ketika para
pemuda bangsa yang menjadi tameng kekuatan bangsa yang besar ini banyak beralih
fungsi, dari yang seharusnya menjunjung tinggi nilai nilai moral pancasila
mendengungkan budaya kapitalis barat yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip
budaya bangsa. Kalau yang mereka bilang tentang pelatihan bela negara merupakan
bentuk militerisasi, maka dapat kita benarkan hal itu kaena bila di telaah
secara fisik maka bela negara yang di maksud adalah bela negara dengan wajib
militer.
Salahkah wajib militer di
terapkan di negara yang saat ini pemuda nya sedang terlena dengan kapitalisme,
mental jiwa muda yang carut marut yang hanya di isi dengan ke galauan cinta
semata, dan kegalauan-kegalauan sepele yang tidak layak di katakan sebagai
penerus bangsa yang besar ini. Dirasa perlu di adakannya pelatihan bela negara
yang semi militer itu untuk merevolusi mental mental pemuda penerus bangsa agar
menjadi pemuda-pemuda yang tangguh dan militan di bidang nya yang akan menjadi penopang yang kokoh akan
bangsa nya. Dalam hal ini jangan kaitkan dengan fasisme, karena bela negara
dalam bentuk semi militer seperti ini tidak akan menjadi bahaya laten fasisme
selagi di terapkan asas-asas demokrasi pancasila di sertai perlindungan hukum
yang sesuai dengan kebutuhan negara ini untuk membentuk jiwa muda yang siap
akan segala hal yang mengancam ke daulatan bangsa ini. Dengan menanamkan rasa
patriotisme, cinta tanah air , latihan kedispilnan, solidaritas akan sesama dan
kebersmaan. Yang saat ini mulai luntur dari para pemuda bangsa yang sedang
terlena dengan kenyamanan kapitalis.
Beberapa kalangan mahasiswa
menilai ini tidak efektif untuk melaksanakan bela negara. Anggapan bahwa hal
ini tidak perlu dilakukan di negara kita ini. Seperti yang di katakan beberapa
aliansi bahwa di indonesia lebih butuh akan pertahanan dalam negeri saja untuk
pemerataan ekonomi. Dalam hal ini membentuk masyarakat yang siap akan pasar.
Hal ini lagi yang harus di rubah ketika kita berfikir bahwa yang di butuhkan indonesia hanya sekedar
ekonomi saja. Memang ekonomi sebagai penunjang keberlangsungan bangsa karena
ekonomi sebuah bangsa dapat menjadi hancur. Tetapi sebuah bangsa bisa bangkit
karena jiwa-jiwa muda nya mempunyai semangat untuk mempertahankan bangsa dan
tanah air nya, seperti Indonesia 70 tahun lalu yang bangkit dan mendobrak
penjajahan atas dasar rasa peduli akan bangsa.
Meningkatkan rasa peduli akan
bangsa dan negara merupakan titik kilas balik perjuangan bangsa ini. Ketika 70
tahun lalu para pejuang bangsa mengorbankan harta benda bahkan nyawa untuk
merebut tanah air tercinta ini. Apakah
sebagai pemuda kita rela melihat bangsa yang di pertahankan dengan
genangan darah ini di kuasai kapitalis kapitalis modern yang semakin merusak
generasi bangsa ini dengan pemenuhan segala aspek moderinitas yang tak berujung
tidak di barengi dengan rasa cinta tanah air yang akan membuat bangsa ini
mengalami degredasi mental.
Program pemerintah yang di
harapkan dapat membentuk jiwa pemuda yang dapat memberikan konstribusi bagi
negara tercinta ini. Dengan menanamkan rasa peduli akan martabat bangsa nya.
Tidak hanya mencetak pemuda-pemuda yang pintar memberikan masukan tetapi tidak
memberikan konstribusi apapun dalam pembelaan negara. Yang siap dalam kondisi apapun dalam
mempertahankan negara ini.
BY: MARCIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar