Senin, 30 September 2013

PUISI WAKIL SENAYAN



WAKIL SENAYAN

Dengan mengatas namakan keadilan,
Mereka bertaruh kekuasaan, menjadi tikus berdasi.
Menjadi ular berkepala dua.
Mereka Penipu….!
Lihat kawan,
            Lihat ….!

Berapa banyak anak yang terlantar?
Lihat…!
Tubuh kecil Mereka…..
Mereka mamanggang tubuh mereka dalam terik mentari,
Hanya untuk se-sen uang receh.
Yang bagimu hanya titik dari harta mu.
Lihat, Kawan,,,
Tengokkan matamu untukmelihat mereka.
Mata mereka begitu polos, begitu bersih dari keinginan mewah.
Hanya sesuap nasi yang mereka butuhkan, sekedar menyambung hidup.
Lihat kawan,,
Lihatlah perut mereka membuncit,,,,
Bukan karena banyak makan, tapi karena derita.
Bukan seperti tikus  itu..!
Yang buncit karena harta melimpah.
                Tanyakan, kawan.
                Coba tanyakan pada mereka.
                Apa yang mereka inginkan,
                Tanyakan pada mereka.!
Oh kawan hanya sederhana yang mereka inginkan.
Mereka hanya ingin hidup layak sama seperti kita,
Tampa derita merana
Sementara para wakill mereka berlenggang indah, di Senayan dengan jabatan yang di sematkan rakyat pada mereka.
                Oh, Kawan…!
                Apa ini?
                Aku tak mengerti akan semua ini..!
                Aku tak mengerti apa yang ada di dalam benak, wakil rakyat itu?
                Mengapa mereka membangun rumah yang berhiaskan marmer dan guci-guci indah .
Dengan merobohkan rumah-rumah kecil penuh derita harapan?
Untuk keindahan katanya.!
Inikah negri ku?
Negri indah, yang membunuh bangsanya sendiri?
Negri indah yang meghancurkan bangsanya sendiri?
Negri indah tempat ku pertama kali melihat keindahan dan kekacauan.
Negri ndah tempat ku memaknai hidup?

                Kawan,
Kita hanya bagian kecil dari titik awan.
Dari ribuan khalifah di bumi, yang di tugaskan Tuhan unuk member warna indah pada bumi.
Untuk para wakil ku di Senayan, tengoklah mereka.
Rasakan apa yang mereka rasa.
Sedikit saja buka hatimu untuk menerima kebenaran.
Cinta kah kalian pada negri ini?
Ku mohon, berikanlah sedkit kebahagiaan bagi mereka.
Agar mereka juga merasakan cinta.
Seperti kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar